Ketikaorang-orang mulai berkumpul kembali di sekitar para korban ledakan, penyerang kedua meledakkan bomnya sebagaimana dilansir dari AFP Jumat, 22 Januari 2021 15:05 TRIBUNKALTIM.CO - Ibu Kota Irak , Baghdad , diguncang bom bunuh diri terbesar dalam tiga tahun terakhir, menewaskan setidaknya 32 orang. JubirTGPP Covid-19 Nganjuk, Hendriyanto menjelaskan, tambahan kasus baru positif tersebut terdiri dari empat laki-laki dan empat perempuan. Masing-masing satu orang berasal dari Kecamatan Nganjuk, satu dari Kecamatan Bagor, dua dari Kecaamtan Pace, satu dari Kecamatan Lengkong, satu dari Kecamatan Prambon, dan satu orang dari Kecamatan Ngronggot. Polisijuga menyita barang bukti berupa pecahan botol, dua batang kayu balok, tiga kursi, dan baju para tersangka saat kejadian. Ketiga pelaku disangkakan dengan Pasal 170 KUHP Subsider 351 KUHP jo Pasal 55 KUHP tentang tindak pidana kekerasan di muka umum terhadap orang atau barang atau turut serta melakukan tindak pidana penganiayaan. Vay Tiền Nhanh. Sebab Di Mana Ada Dua atau Tiga Orang Berkumpul dalam NamaKu di situ Aku ada Ditengah-tengah Mereka Juni, 2020Sebab Di Mana Ada Dua atau Tiga Orang Berkumpul dalam NamaKu di situ Aku ada Ditengah-tengah Mereka Juni, 2020Dampak Wabah Virus Corona atau Coronavirus Disease COVID-19 yang sangat jelas dan langsung mengena pada kehidupan Umat beriman Katolik adalah ditiadakannya Perayaan Ekaristi dan kegiatan gerejawi lain yang mengandaikan kehadiran banyak orang sehingga sebagian orang menjadi merasa shocked dan stressed. Peristiwa yang paling mengkhawatirkan adalah virus ini terus mencari mangsa dan korban sementara obatnya hingga saat ini belum ditemukan. Virus Corona jenis baru mulai menjadi perhatian masyarakat dunia setelah pada 20 Januari 2020, otoritas kesehatan di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok, mengatakan tiga orang tewas di Wuhan setelah menderita pneumonia yang disebabkan virus tersebut menjelang masa Prapaskah. Authors Eliantri Putralin Sekolah Tinggi Teologi Injili Arastamar SETIA Ngabang Keywords study of Jesus statement, a few, Matthew 18, 20, Kajian Pernyataan Yesus, Sedikit, Matius 18 Abstract AbstractGathering is a great opportunity to meet in large numbers and a lot but if there is no freedom to attend, then Allah wants two or three people to gather together. Gatherings or congregations in a quorum of two or three believers in the name of the Lord Jesus Christ, then God is still present through the Holy Spirit because God does not depend on a large number, but an insignificant number of God is still present because He is God Almighty. The presence of Jesus Christ in the midst of or among believers in a gathering is intended so that believers will not feel afraid and still believe that His presence does not depend on large numbers of people like the quorum taught by Jewish rabbis in Old Testament times. To find out the promise of Jesus' presence according to the text of Matthew 1820, the research method used in this research is qualitative research, with a grammatical historical approach. The result of this research is that after getting the meaning of the phrase "Two or three people gathered in My name," the final result can be implicated by the followers of the Lord Jesus at this time in their life and ministry. AbstrakBerkumpul merupakan sebuah kesempatan besar untuk berhimpun dalam jumlah yang besar dan banyak tetapi jika tidak ada kebebasan untuk berhimpun, maka Allah menginginkan dua atau tiga orang berkumpul bersama. Perkumpulan atau perhimpunan dalam kuorum dua atau tiga orang percaya dalam nama Tuhan Yesus Kristus, maka Allah tetap hadir melalui Roh Kudus sebab Allah tidak bergantung pada jumlah yang banyak, tetapi jumlah yang sedikitpun Allah tetap hadir karena Dia adalah Allah yang Maha Hadir. Kehadiran Yesus Kristus di tengah-tengah atau di antara orang percaya dalam perkumpulan bertujuan agar orang percaya tidak merasa takut dan tetap meyakini bahwa kehadiran-Nya tidak bergantung pada jumlah orang yang banyak seperti kuorum yang diajarkan oleh rabi Yahudi pada masa Perjanjian Lama. Untuk mengetahui janji kehadiran Yesus menurut teks Matius 1820, maka metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif, dengan pendekatan historikal gramatikal. Hasil penelitian ini adalah setelah mendapatkan makna ungkapan “Dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku,” maka hasil akhirnya dapat diimplikasikan oleh para pengikut Tuhan Yesus pada masa kini dalam kehidupan dan pelayanannya. References Anggraeny, Isdian, Al-Fatih, S. Kata Sepakat Dalam Perjanjian dan Relevansinya Sebagai Upaya Pencegahan Wanprestasi, De Lega Lata, Jurnal Ilmu Hukum Fakultas Hukum Umsu 5 Nomor 1, 2020 57-66. Asali, Budi. Eksposisi Injil Matius 1818-35 disediakan di diakses pada tanggal 10 Januari 2021. Bagster, Samuel., and Sons. The Analytical Greek Lexicon. London Samuel Bagster and Sons, 1970. Barclay, William. Pemahaman Alkitab Setiap Hari. Jakarta Gunung Mulia, 2001. Barus, Armand. Tafsir Alkitab Kontekstual Oikumenis Surat Kolose Jakarta BPK Gunung Mulia, 2018. Drewes, B. F. Dkk. Kunci Bahasa Yunani Perjanjian Baru Kitab Injil Matius hingga Kitab Kisah Para Rasul. Jakarta BPK Gunung Mulia, 2013. Echols, J. M. and Shadily, H. Kamus Indonesia Inggris Edisi Ketiga Jakarta Penerbit PT. Gramedia, 2007. Guthrie, Donald. Teologi Perjanjian Baru 1. Jakarta BPK Gunung Mulia, 1993. ______. Tafsaran Alkitab Masa Kini 3 Matius – Wahyu. Jakarta YKBK/OMF, 1999. Henry, Matthew. Tafsiran Matthew Henry Injil Matius 15-28. Surabaya Momentum, 2008 ________. Tafsiran Surat Galatia, Efesus, Filipi, Kolose, 1 dan 2 Tesalonika, 1 dan 2 Timotius. Jakarta BPK Gunung Mulia, 2015. Hutagalung, Patrecia, Keterlibatan Jemaat dalam Disiplin Gereja Berdasarkan Matius 1815-20, Fidei Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika 3 Juni 2020 126-143. Leks, Stefan. Tafsiran Injil Lukas. Yogyakarta Kanisius, 2003. Mau, Marthen. Implikasi Teologis Berita Pertobatan Yoel dalam Yoel 212-17, Magnum Opus Jurnal Teologi dan Kepemimpinan Kristen 1, No 2 Juni 2020 98-111. Meninger, W. A. Menjadi Pribadi Utuh. Yogyakarta Kanisius, 1999. Morris, Leon. Injil Matius. Surabaya Momentum, 2016. Nida, R. G. B. E. A. Pedoman Penafsir Alkitab Injil Markus. Jakarta Lembaga Alkitab Indonesia dan Yayasan Kartidaya, 2014. Nygren, A. Agape and Eros. London SPCK, 1982. Pakulla, Agita Sara. Artikel “Implementasi Model Ibadah Kreatif-Interaktif untuk Menambah Minat Anak Dalam Beribadah.” Penyusun, Tim. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta Pusat Bahasa Indonesia, 2008. Ranoh, Ayub. Kepemimpinan Kharismatis. Jakarta Gunung Mulia, 2011. Ryle, John C. Expository Thoughts On Matthew. Grand Rapids, MI Christian Classics Ethereal Library. Setiawan, David Eko. Konsep Keselamatan Dalam Universalisme Ditinjau Dari Soteriologi Kristen Suatu Refleksi Pastoral, Fidei Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika. 1, No. 2, December 2018 250-269. Siregar, Jundo Parasian. Pengembangan Watak Kristen Melalui Pengampunan, Immanuel Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen 1 No 1, Maret 2020 33-42. Sukendar, Yohanes. Pengampunan Menurut Kitab Suci Perjanjian Baru, Jurnal Kateketik dan Pastoral, 2017 Sumsari, Dewi. Meningkatkan Kedisiplinan pada Siswa, /2018/12/06/pentingnya-sikap-ramah-tamah-kepada-peserta-didik diakses pada tanggal 14 April 2021. Sutanto, Hasan. PBIK Jilid I. Jakarta LAI, 2014. ________. PBIK Jilid II. Jakarta LAI, 2014. Tampenawas, Alfons Renaldo., Erna Ngala, Maria Taliwuna. Teladan Tuhan Yesus Menurut Injil Matius dan Implementasinya Bagi Guru Kristen Masa Kini, EDULEAD Journal of Christian Education and Leadership 1 Edisi 2 Desember 2020 214-231. Tu’u, Tulus. Pemimpin Kristiani Yang Berhasil. BandungBina Media Informasi, 2010. Winarti, Euis. Pengembangan Kepribadian, Yogyakarta Graha Ilmu, 2007.

dua tiga orang berkumpul